Tangerang - Menteri Pertanian 
Syahrul Yasin Limpo mengunjungi dua pabrik pakan ternak yang ada di 
Banten, Senin, 27 September 2021. Dua pabrik pakan itu adalah PT. Japfa 
Comfeed dan PT. Charoen Pokphand (CP) Indonesia. Di sana, Mentan yang 
didampingi jajarannya memastikan dua perusahaan pakan  tersebut 
menyerap  jagung dari petani dan stok nya tercukupi.
Charoen Pokphand menurut Mentan 
setelah melihat langsung unit pengolahan yang ada, dalam setahun CP 
membeli sebanyak 2,5 juta ton jagung dari petani.
"Dan tadi  kita coba cek semua 
proses yang ada di sini, mulai dari penerimaan  sampai tracing darimana 
jagung itu didapatkan, dan semua berjalan normal," katanya.
Sementara itu, stok jagung yang 
dimiliki Charoen Pokphand  diperkirakan cukup bertahan untuk 42 hari, 
setelah itu pihak pabrik akan melakukan pengadaan pembelian jagung lagi.
 Pada kesempatan itu, Mentan tegaskan bahwa tidak ada gangguan antara 
ketersediaan dengan pihak-pihak pembeli.
"Memang ada delay time panen raya 
yang memungkinkan terjadinya perebutan stocking antara pedagang dan 
pengepul. Dan dinamika itu menyebabkan kontraksi pada harga," ungkapnya.
Namun, pihak Kementan menurutnya 
sudah menghitung delay time tersebut terjadi 20 sampai dengan 30 hari. 
Sehingga ketika panen raya, Mentan berharap harga tidak anjlok tapi  
berada pada titik keseimbangannya seperti biasanya.
Stok jagung diperkirakan akan 
bertambah  pasalnya beberapa sentra jagung memasuki masa panen yang akan
 berlangsung dari September hingga Oktober 2021.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan 
Badan Ketahanan Pangan (BKP), stok jagung nasional pada minggu IV (20 
September 2021) mencapai 2,75 juta ton.
Stok tersebut tersebar, dengan 
rincian 856.897 ton (31%) berada di pabrik pakan; 744.250 ton (27%) di 
pengepul; 423.502 ton (15%) di agen; 288.305 ton (11%) di pengecer; 
276.300 ton (10%) di usaha lain atau pakan mandiri; dan sisanya 6?rada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain. 
Mentan menambahkan ia telah 
melakukan pengecakan dan semua dalam kondisi stabil, baik di Japfa dan 
Pokphand. Dua perusahaan ini menjadi barometer dalam pembelian jagung, 
dan industri terbesar pakan ternak.
"Perintah Bapak Presiden agar semua 
menterinya turun. Saya bertanggung jawab di produksinya. Tentu ada 
menteri lain yang bertanggung jawab terhadap harga dan lainnya, dan 
kerjasama ini harus dilakukan dengan baik,” tegas SYL.
Mentan menutup dengan harapannya 
semua happy, baik jagung, dan telur harganya bagus, sehingga Industri 
juga bisa berkembang. Horeka dan masyarakat luas juga daya belinya 
kembali normal agar produk pertanian kita tidak over supply.
                  
                              Berita Terbaru
 Portal Satu Data Pertanian