
Kementerian Pertanian bersama tim
Komisi IV DPR RI melaksanakan pemantauan ketersediaan aneka cabai dan sayuran
di wilayah Indonesia bagian tengah tepatnya di Pasar Badung Kota Denpasar
Provinsi Bali.
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat
mendampingi rombongan menyampaikan jaminan kepastian ketersediaan pasokan
menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). “Kami menjamin ketersediaan dan pasokan aneka cabai dan
berbagai sayuran di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini hasil pantauan, kami
menyatakan aman.”
Prihasto menambahkan harga aneka
cabai di tingkat eceran masih sangat stabil di kisaran Rp 30 - 35 ribu.
Perkiraan luas panen untuk cabai rawit di sepanjang Desember 2022 mencapai 12 - 14 ribu ha.
“Negeri kita berkah dengan
banyaknya curah hujan yang merata sepanjang tahun. Khususnya untuk dataran
tinggi di pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat yang membuat produksi aneka
cabai selalu tersedia keberlanjutan panennya,” terang Prihasto.
Meski demikian, Prihasto menilai
rentang November hingga Desember adalah periode yang perlu diantisipasi
dikarenakan curah hujan cukup ekstrim dan tinggi. Kondisi ini menyebabkan
kemampuan petik petani tidak maksimal dan ketahanan aneka cabai sedikit mudah
rusak.
“Seluruh jajaran tetap kami
instruksikan untuk selalu bersiaga dalam menjaga distribusi dan pasokan
utamanya di daerah-daerah yang mengalami defisit atau bukan menjadi sentra
penghasil. Seperti halnya PIKJ sebagai barometer pasar nasional juga kami
tambahkan pasokan perhari dari mitra petani binaan Kementerian Pertanian
tentunya melalui offtaker,” pungkasnya.
Asosiasi Cabai Indonesia Dukung
Penuh Ketersediaan Jelang Nataru
Melalui sambungan telepon, Ketua
Asosiasi Cabai Indonesia Tunov Mondro Atmojo turut menyampaikan hal yang sama.
Petani cabai di pulau Jawa pada umumnya panen sangat melimpah, utamanya di
dataran-dataran tinggi dan sepanjang pantai selatan Jawa Tengah.
“Ini termasuk juga beberapa
daerah di Lombok Timur NTB juga masih terus melakukan pengiriman di wilayah
sekitar termasuk ke Bali dan Jabodetabek. Prediksi kami andaipun ada kenaikan
harga tidak mencapai 10?ri harga normal di pasaran. Saat ini ditingkat
petani harga berada pada kisaran Rp 27 - 29 ribu per kg untuk pada jenis cabai
ORI 212 super. Nataru selalu menjadi moment terbaik bagi petani untuk mengais
berkah keuntungan yang wajar,” ujar Tunov.
Dirinya menerangkan pemerintah
telah berkomitmen bersama para petani cabai dalam menjaga pasokan dan ketersediaan
panenan sepanjang tahun. Tak hanya itu, bahkan telah dikelola dalam rangkaian
kegiatan kawasan hingga saat perawatan hingga pasca panen. Termasuk menyiapkan
jalur pemasarannya.
Berita Terbaru