
Kementerian
Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan pemantauan
ketersediaan dan harga bahan pangan langsung ke pasar induk dan eceran di
Provinsi Kalimantan Utara, tepatnya Kota Tarakan, Jumat (23/12). Pemantauan ini
bertujuan untuk mengantisipasi kerawanan pangan jelang hari raya Natal dan
tahun baru (Nataru).
Tim Pemantauan
bersama dengan dinas pertanian setempat melakukan pemantauan ketersediaan dan
harga cabai serta bawang langsung ke Pasar Induk Gusher sebagai pasar terbesar
di Kota Tarakan. Di pasar ini, ketersediaan cabai dan bawang merah aman dan
harga stabil.
Direktur
Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengungkapkan bahwa ditempat terpisah
menyatakan bahwa ketersediaan cabai dan bawang merah menjelang Nataru masih
aman dan terkendali, baik di wilayah Jawa maupun di Luar Jawa.
"Pemantauan
dan pengamanan ketersediaan cabai dan bawang merah ini dilakukan rutin oleh
Ditjen Hortikultura dan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat,
khususnya mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional. Dari hasil laporan Tim
Pemantauan, ketersediaan cabai dan bawang merah di Tarakan aman dan
terkendali," ungkap Prihasto.
Petugas pasar
dari Dinas Pertanian Kota Tarakan, Yeni menyampaikan bahwa di Kota Tarakan,
harga cabai dan bawang merah cenderung stabil. "Cabai dan bawang merah,
cenderung stabil dan aman baik dari harga maupun ketersediaannya menghadapi
Nataru," jelas Yeni.
Tim Pemantauan
juga melaporkan bahwa pedagang di Pasar Induk Gusher mengambil produk pangan,
salah satunya bawang merah langsung di Pelabuhan Malundung, sedangkan untuk
cabai diambil langsung ke petani.
"Kami
selalu langsung membeli ke Pelni dan petani. Makanya, harga di sini hampir selalu
stabil,” ujar Debora, salah satu pemilik lapak terbesar komoditas hortikultura
di Pasar Induk Gusher.
Pernyataan
Debora ini dikuatkan oleh pedagang besar lainnya, yaitu Ibu Usman yang
sehari-hari melayani pedagang eceran lainnya.
"Mendekati
Natal dan Tahun Baru ini memang ada kenaikan harga, namun tidak terlalu
signifikan. Masih normal dan termasuk stabil," terang Ibu Usman.
Informasi dari
kedua pedagang besar ini, menjelang Nataru harga bawang merah (BM) berkisar Rp.
45.000, cabe merah besar (CMB) Rp. 35.000, cabe merah keriting (CMK) Rp.
37.000, cabe rawit merah (CRM) Rp. 50.000, dan bawang putih (BP) Rp. 28.000.
Harga ini masuk dalam katagori harga normal dan akan bergejolak jika harga
sudah diatas Rp. 90.000 untuk CRM dan Rp. 50.000 untuk BM.
Ketersediaan
bawang merah sendiri sangat bergantung dengan pasokan dari Enrekang Sulawesi
Selatan, sementara untuk cabai masih berasal dari dalam Kota Tarakan sendiri.
Seorang pembeli
di Pasar Induk Gushes, Sotir mengungkapkan bahwa kondisi harga cabai dan bawang
merah tidak ada masalah.
“Harga cabai dan
bawang merah aman-aman saja. Kalaupun ada sedikit perbedaan harga, itu tidak
masalah karena mutunya bagus," pungkas Sotir.
Berita Terbaru