KEMENTERIAN PERTANIAN
2023-01-14

Makassar (14/1) - Menteri
Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menutup rangkaian kegiatan Rapat
Pimpinan Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian (BPPSDMP) yang digelar di Makassar, Sabtu 14 Januari 2023.
Pada arahannya, Mentan Syahrul
meminta jajaran BPPSDMP untuk menjadikan rapat pimpinan ini sebagai momentum
untuk bekerja lebih giat dan cerdas dalam mewujudkan pertanian yang makin maju,
makin mandiri, dan makin modern.
"Bulan pertama adalah bulan
konsolidasi, bulan kedua memantapkan konsepsi, dan bulan ketiga mulai
implementasi semua program. Harus ada aksi jangan hanya menjadi ilusi,"
kata Mentan Syahrul.
Selanjutnya, Mentan Syahrul
mengingatkan bahwa tahun 2023 akan lebih berat dari tiga tahun terakhir. Hal
itu karena dampak perubahan iklim, pandemi COVID-19, dan perang Rusia dan
Ukrania yang masih terus belanjut.
"Tahun 2023, ancaman krisis
ekonomi, ancaman krisis pangan dunia, dan gempa ada di mana-mana. Perubahan
alam tidak dapat kita lawan, tetapi kita bisa beradaptasi dengan
teknologi," kata Mentan Syahrul.
Oleh karena itu, dia meminta
kepada penyuluh dan petani untuk berjuang membela negara dengan menyediakan
pangan. Menyediakan pangan untuk 273 juta jiwa Indonesia, kata dia, adalah
tugas mulia.
"Mindset kita semua harus
sama, harus punya visi yang sama, tidak hanya pejabat saja, tapi seluruh pelaku
pertanian. Ingat kekompakan adalah kunci dari keberhasilan kerja bersama kita,"
imbuh dia.
Pada acara yang sama, Kepala
BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menyatakan senang atas kehadiran Mentan Syahrul
memberikan semangat dan motivasi.
Dedi menyampaikan, pihaknya akan
terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pertanian melalui tiga
program utama, yakni di bidang penyuluhan, bidang pendidikan, dan bidang
pelatihan.
"Di bidang penyuluhan, kita
akan bangun terus kostratani dengan kata lain pemberdayaan Balai Penyuluhan
Pertanian. Di bidang pelatihan, kita akan melakukan pelatihan vokasi untuk
aparatur dan nonaparatur, P4S, dan petani milenial," kata Dedi.
"Terakhir di bidang
pendidikan, kita akan melakukan pendidikan vokasi untuk menciptakan SDM yang
qualified job seeker, reformasi birokrasi, dan penerapan nilai-nilai
BerAhlak," sambung dia.
Tahun ini, lanjut Dedi, BPPSDMP
akan fokus pada empat program yang terbukti tahun lalu mendapatkan hasil baik,
yakni Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh. Kedua Petani Milenial Akses Kredit
Usaha Rakayat (TANIAKUR).
"Dua lagi yakni program yang
diluncurkan akhir tahun lalu, yakni Genta Organik (Gerakan Tani Pro Organik)
sebagai solusi mahalnya pupuk dan Low Cost Precision Farming pertanian presisi
berbiaya rendah," ucap Dedi.
Dedi pun menekankan bahwa semua
program tersebut ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan peningkatan SDM
pertanian. Untuk itulah, lanjut dia, BPPSDMP melakukan konsolidasi internal.
"Dengan adanya konsolidasi
diharapkan ada sinergi, harmonisasi, dan simponi di lingkup BPPSDMP. Simponi
yang Indah hanya dapat di capai dengan harmonisasi," imbuh Dedi.
Hadir pada acara ini, Bupati
Kabupaten Gowa, Adnan Purichta Ichsan,
Gubernur Sulawesi Selatan yang di wakili Kepala BPSDM Sulawesi Selatan,
Muh Jufri, Pangdam XIV Hasanudin, May Jend TNI Totok Imam Santoso, Kapolda Sulawesi
Selatan, Irpol Nana Sujana.
Hadir juga Pejabat Eselon 1 dan 2
lingkup Kementan, Staf Ahli Menteri Pertanian, Koordinator dan Subkordinator
lingkup BPPSDMP, penyuluh pertanian wilayah Makassar, Wakil Pusat Pelatihan
Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) dan Petani Milenial.
Berita Terbaru