KEMENTERIAN PERTANIAN
2023-01-16

Jakarta, Menteri Pertanian
(Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan realisasi atau serapan pelaksanaan
anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2022 mencapai Rp. 15,65 triliun
atau 95,15 persen dari pagu APBN. Hal ini disampaikannya dalam rapat kerja
(Raker) perdana bersama Komisi IV DPR RI tahun 2023.
“Tahun 2022 baru saja berakhir,
banyak tantangan dalam pembangunan pertanian selama satu tahun terakhir,
khususnya akibat dampak Pandemi Covid-19, konflik Rusia – Ukraina, serta dampak
perubahan iklim yang berpotensi menimbulkan krisis pangan dan energy,” ucap
Mentan dalam Raker di Senayan, Jakarta, Senin(16/1/23).
Lebih lanjut, Mentan Syahrul
mengatakan capaian beberapa output utama Kementan tahun 2022 dapat diantaranya,
program pengembangan padi terealisasi 100,23 persen dari target 963,38 ribu ha,
pengembangan jagung 105,93 persen dari target 408,31 ribu ha, kawasan bawang
merah 100 persen dari target 5.983 ha, kawasan bawang putih 100 persen dari
target 1.700 ha, kawasan tebu 100% persen dari target 4.800 ha.
Kawasan kopi 100 persen dari
target 18.393 ha, optimalisasi reproduksi 114,33 persen dari target 3 juta
ekor, Kredit Usaha Rakyat 126,03 persen dari target Rp 90 Triliun, penyediaan
embung pertanian 99,75 persen dari target 400 unit, alsintan prapanen 100
persen dari target 21.448 unit serta
alsintan pasca panen dan pengolahan tanaman pangan 96,74 persen dari target
4.726 unit.
“Setelah melalui usaha keras
semua jajaran pertanian di tingkat pusat maupun daerah, sinergi antar K/L dan
stakeholder lain, serta atas dukungan dan arahan pimpinan dan seluruh anggota
Komisi IV DPR-RI diberbagai kesempatan, pada akhirnya kita semua dapat
melaluinya dengan baik,” kata Mentan Syahrul.
Mengenai paparan disampaikan
Mentan Syahrul tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin
memberikan apresiasi atas kinerja Kementan yang sangat baik pada tahun 2022.
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan BPK atas Laporan Keuangan,
Kementan juga berhasil mempertahankan opini WTP selama enam tahun
berturut-turut.
“Saya mengapresiasi Pak Menteri
kinerja anggaran kita mencapai 95 persen, saya kira ini perlu ditingkatkan lagi
dan laporan keuangan Kementan juga WTP ya Pak, Ini bagus,” ucap Andi.
Sesuai data, produksi beberapa
komoditas utamanya komoditas bahan pangan yakni padi dan jagung mengalami
peningkatan meskipun anggaran Kementan mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Menurut Andi, produksi komoditas pangan mengalami peningkatkan disebabkan
keberhasilan kinerja kredit usaha rakyat (KUR) di sektor pertanian yang
mencapai 90 triliun.
“Ini menandakan bahwa sektor
pertanian itu sudah bankable, dipercaya oleh perbankan, itu luar biasa, saya
patut apresiasi ini Meski APBN menurun tapi KUR pertanian meningkat,” tutup
Andi.
Berita Terbaru