KEMENTERIAN PERTANIAN
2023-02-05

BEKASI - Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS Kabupaten Bekasi), Nevi Hendri menyebut luas panen
padi di Desa Sukakarya mengalami peningkatan sebanyak 3 persen dari luas panen
tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi sejak 2021 yang dihitung berdasarkan
metode Krangka Sempel Area (KSA).
Secara Teknis,
kata Nevi, produksi padi diperoleh dari hasil perkalian luas panen bersih
dengan produktivitas. Luas panen tanaman padi di lahan sawah dikoreksi dengan
besaran konversi galengan. Sementara produksi beras didapatkan dari hasil
perkalian produksi padi atau gabah dengan angka konversi gabah ke beras.
"Produksi
padi dan beras dihitung hingga level kabupaten dan kota. Termasuk hitungan di
Kabupaten Bekasi. Dimana sejak 2021 luas panennya meningkat 3 persen,"
ujar Nevi saat mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kegiatan
panen raya di Kabupaten Bekasi, Minggu, 5 Januari 2023.
Dengan demikian,
kata Nevi, produksi yang ada saat ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
Bekasi atau dalam kategori cukup. Hanya saja, dia melihat masih harus dilakukan
upaya maksimal pada sisi distribusi dari satu tempat ke tempat lainya.
"Kalau dari
sisi produksi bisa dikatakan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten
Bekasi. Tinggal bagaimana kita optimalkan distribusinya supaya produksi yang
dihasilkan berjalan maksimal," katanya.
Selain itu, Nevi
mengatakan bahwa produksi padi di Kabupaten Bekasi masuk pada posisi 5 besar di
Jawa Barat. Hal ini menunjukkan bahwa potensi padi atau gabah di Kabupaten
Bekasi sangat luar biasa karena menjadi penyangga pangan di Jawa Barat dan
Jakarta.
"Sehingga
dengan posisi ini sangat perlu untuk dipertahankan keberlangsungannya termasuk
juga regenerasi petani supaya milenial juga ikut Turun ke bawah. Apalagi dengan
adanya teknologi mekanisasi bisa menjadi daya tarik milenial untuk terjun
sebagai pelaku pertanian," katanya.
Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Bekasi, Nani Suwarni menyampaikan terimakasih atas
perhatian Mentan SYL terhadap perkembangan pertanian di wilayahnya. Termasuk
bantuan Kementan seperti teknologi mekanisasi dan benih unggul yang mampu
meningkatkan produktivitas.
Dia menjelaskan,
luas baku lahan yang ada saat ini mencapai 47.000 hektare, sedangkan lahan di
Kecamatan Sukakarya mencapai 3.420 hektare. Dari luasan tersebut, lahan yang
dipanen mencapai 423 hektare dengan rata-rata produktivitas mencapai 6,5 ton
per ha.
"Terimakasih
atas semua bantuan dan perhatian Mentan SYL, termasuk berbagai bantuan dari
kementan seperti teknologi dan mekanisasi," katanya.
Menteri
Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menyampaikan bahwa data yang
diperoleh BPS merupakan data resmi negera yang tidak bisa diragukan lagi karena
sudah menggunakan metode KSA. Dari Kementan sendiri, kata SYL, pengolahan data
menggunakan 3 metode, yaitu metode standing crop, laporan daerah dan tinjauan
di lapangan.
"Jadi
jangan meragukan data BPS. karena datanya sudah melalui proses panjang.
Termasuk data KSA, kemudian kami menggunakan 3 metode, standing crop,
artifisial intelegen, laporan daerah dan datang langsung ke lapangan. Hasilnya
sama, beras kita cukup," jelasnya.
Berita Terbaru