
SURABAYA - Gerakan pembangunan dan peningkatan produktivitas pertanian yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan), membutuhkan peran dari generasi muda. Untuk itu, Kementan terus mendorong hadirnya para petani muda.
“Sektor pertanian itu adalah lapangan kerja yang menjanjikan,
selama ada kemauan yang serius untuk menggarap sumber daya alam yang
kita miliki,” disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL),
saat Workshop Manajemen Kelompok Usaha Bersama Pemuda Tani, Jumat
(8/10/2021).
SYL menyebutkan di negara-negara maju sekalipun, pertanian tetap
menjadi sektor penting dan krusial. Bahkan para pelaku pertanian
memiliki peran penting di negara-negara tersebut.
“Di negara-negara seperti Jepang dan Korea, orang-orang yang hebat
adalah petani. Bahkan di Amerika Serikat, orang-orang yang bisa menjadi
pemimpin adalah mereka yang memiliki lahan pertanian yang luas,”
sebutnya.
Di Indonesia sendiri, sektor pertanian terbukti menjadi sektor yang
tangguh selama masa pandemi. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS),
SYL menyebutkan bahwa di masa awal pandemi pada kuartal II – 2020,
sektor pertanian tumbuh 16,24 persen dan menjadi penyumbang tertinggi
terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Kebutuhan pangan akan selalu penting dan tidak terpengaruh oleh
pandemic. Ada atau tidak ada virus covid, manusia akan tetap butuh
makanan. Maka negara kita bisa kuat karena ada pertanian kuat,” tegas
SYL.
Lebih lanjut, Ia mengharapkan anak muda yang terjun ke sektor
pertanian harus bisa meninggalkan mindset lama bahwa bertani adalah
kegiatan kotor dan tradisional.
“Saya minta kita semua bisa meninggalkan pola-pola lama dalam
bertani, termasuk bahwa petani itu adalah buruh. Saya yakin teman-teman
saya di sini bisa menjadi entrepreneur. Petani tidak lagi underdog, tapi
merupakan pekerjaan yang profesional,” ungkap SYL.
Untuk itu, SYL meminta para petani muda bisa membangun sikap dan
perilaku baru dalam Bertani. Diharapkan pelatihan yang diselenggarakan
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
(BPPSDMP) pun bisa turut mendukung tujuan tersebut.
“Kita hadirkan para pemuda muda yang agresif dan memiliki
kemampuan. Lewat perilaku militan dan semangat tinggi, hambatan apapun
bisa kita tabrak,” ujar SYL.
Ia pun meminta para petani muda untuk terus berinovasi, serta terapkan teknologi dan sistem usaha tani yang benar.
"Sebagai anak muda kalian harus mampu melakukan itu. Tumbuhkanlah
jiwa yang kuat dalam membangun pertanian. Kalian harus hadir dan
memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia," urainya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi
menjelaskan bahwa Kementan sangat serius dalam meningkatkan kapasitas
petani. Program-program yang telah dijalankan antara lain elatihan
sejuta petani dan penyuluh, pembentukan komda DPM/DPA di 34 Propinsi dan
sekarang Workshop Manajemen Kelompok Usaha Bersama Pemuda Tani.
"Mereka ini sangat diharapkan menjadi pionir-pionir untuk mampu
mengajak, membimbing para muda diwilayahnya masing-masing untuk
membangun sektor pertanian," katanya.
Dedi menambahkan, petani muda adalah generasi yang menarik untuk
dipantau perilaku, pola pikir serta manajemen keuangannya dalam
berwirausaha.
"Ini menjadi salah satu tugas para peserta Workshop Manajemen
Kelompok Usaha Bersama Pemuda Tani Indonesia untuk mengarahkan dan
membimbing agar pembangunan sektor pertanian menampakkan hasil yang
maksimal," ungkap Dedi. (*)
Berita Terbaru