
Pandeglang - Kementerian Pertanian mengupayakan pemberdayaan keluarga petani untuk meningkatkan ketersediaan pangan, perbaikan gizi dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Salah satunya melalui kegiatan Pertanian Keluarga (PK) yang melibatkan keluarga petani dalam usaha budidaya sesuai sumberdaya lokal daerahnya masing masing.
Hal ini ditegaskan oleh Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan Sarwo
Edhy pada saat panen raya cabai bersama Bupati Pandeglang Irna Narulita
dan Kelompok Tani Sri Tani, penerima bantuan pemerintah Pertanian
Keluarga yang berlokasi di Desa Teluk Kecamatan Labuhan, Pandeglang
Banten pada Rabu (13/10/2021).
"Saya lihat pertanaman cabai di sini luar biasa hasilnya, ini bisa
menjadi solusi jika dilakukan secara simultan. Sudah terbukti jika
kegiatan ini benar benar dilaksanakan dengan baik tentunya keluarga
petani bisa ikut lebih sejahtera lagi" ucapnya.
Sarwo menyebut dengan adanya peningkatan pendapatan keluarga petani
tentunya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan
masyarakat sekitarnya. Hal inilah yang selalu menjadi perhatian utama
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar petani tetap semangat
berproduksi.
"Saya harap ibu Bupati bisa terus melakukan pembinaan dan Kepala
Dinas kabupaten Pandeglang juga dari provinsi sehingga pertanian
keluarga ini jangan berhenti sampai disini" tegasnya.
Sarwo meyakini jika meningkatnya kesejahteraan keluarga petani
tentunya akan menumbuhkan ekonomi pedesaan. Dan jika ekonomi desa tumbuh
tentunya ekonomi di tingkat kabupaten Pandeglang ini akan bertumbuh.
"Kita tahu Pandeglang ini salah satu penyangga pangan di Provinsi
Banten dan Provinsi Banten merupakan salah satu penyangga pangan
nasional," tambahnya.
Hal senada diungkapkan juga oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita
yang menaruh harapan besar kepada masyarakat Pandeglang untuk tetap
semangat bertani meskipun ditengah pandemi saat ini.
"Saya sangat mengapresiasi bantuan pemerintah dan saya harap ini
dapat berjalan berkesinambungan sehingga memberikan motivasi kepada
kelompok tani lainnya" ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Sri Tani Marsudi mengakui budidaya cabai di
lahan kelompoknya memberikan keuntungan karena harga jual yang bagus dan
kemudahan akses pemasarannya.
"Kami sudah 6 kali panen dengan harga jual cabai kisaran 20 ribu
sampai 25 ribu rupiah, dengan produktivitas 5 ton per hektar hasil panen
yang kami dapatkan bisa mencapai sekitar 50 juta rupiah" ungkapnya.
Marsudi mengakui jika saat ini sudah menemukan komoditas yang tepat
untuk dibudidayakan di daerahnya yaitu cabai, timun dan kacang panjang.
Dengan beralih tanam komoditas hortikultura tersebut, dia menyebut
keuntungan yang didapatnya berlipat ganda.
"Kita sudah merasakan manfaat dan keuntungan yang didapat sehingga kedepan menambah semangat untuk terus berproduksi" katanya.
Berita Terbaru