
Ciawi,- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menekankan perlunya menggerakkan pertanian mulai dari desa hingga kecamatan. Sinergitas Kementan bersama Kementerian Dalam Negeri akan menggerakkan ekonomi dan membangun bangsa, salah satu contoh yakni saat pandemi corona saja, sektor pertanian luar biasa tangguh dan satu-satunya penyelamat perekonomian nasional.
"Kekuatan negeri ini ada di kecamatan untuk mengkoordinasi
desa-desa yang ada di bawahnya. Konsepsi program pemerintah terlebih
dahulu dimatangkan oleh camat. Semua kebijakan unit desa baru bisa naik
ke atas menjadi program kalau dimatangkan oleh camat. Karenanya
pemerintahan yang baik dimulai dari peningkatan peran Camat yang baik,"
kata Mentan saat memberikan arahan pada pelatihan pertanian bagi camat
seluruh Indonesia di Ciawi, Bogor, Kamis (28/10/2021).
Pelatihan yang diadakan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP)
secara offline dan online ini bertempat di Pusat Pelatihan, Manajemen,
Kepemimpinan Pertanian (PPMKP). Pelatihan ini bertujuan meningkatkan
pemahaman dan kapasitas serta peran Camat terhadap pertanian Indonesia,
sehingga memiliki peran dan tanggung jawab dalam mensukseskan program
pembangunan pertanian di Kecamatan secara masif.
Mentan mengatakan berbagai terobosan dan inovasi dalam pelaksanaan
program pembangunan pertanian guna mewujudkan SDM unggul harus terus
didorong guna peningkatan produktifitas, kualitas dan kontinuitas
produksi pertanian secara nasional.
Kecamatan menurutnya memiliki peran penting dalam memberi energi
dan mensinergikan segala potensi pertanian di desa, untuk terbangunya
lumbung pangan masyarakat, baik untuk memperkuat ketersediaan pangan
dalam negeri, terlebih lagi menghasilkan komoditas pangan untuk ekspor.
Pelatihan pertanian bagi Camat seluruh Indonesia ini dihadiri
secara langsung oleh 50 Camat dan totalnya sebanyak 7.230 Camat seluruh
Indonesia. Oleh karena itu, Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode
ini meminta seluruh Camat yang mengikuti pelatihan harus turut
melakukan praktek dengan membangun lumbung pangan di wilayah kerja
masing-masing.
Mentan berharap segera terbangun lumbung pangan di tiap kecamatan.
Salah satunya dengan memulai dari komoditas jagung seluas 100 hektar per
kecamatan.
“Kita siapkan anggaran, prasarana dan sarana produksinya. Kita bisa
bayangkan dari 7.230 Camat ini memiliki lumbung pangan seluas 100
hektar, pertanian kita tentu semakin kuat," tambah SYL.
Karena itu, melalui pelatihan ini para Camat diarahkan untuk harus
memiliki mindset dan agenda pertanian sehingga pertumbuhan ekonomi ke
depan melalui sektor pertanian dapat diwujudkan berangkat dari pedesaan.
"Saya mau liat pertanian itu bergerak lebih cepat, lebih kuat,
lebih besar dan rakyat mu dapat kesejahteraan dari sana. Kalian adalah
Komandan Kostratani (Komando Strategi Pertanian) memiliki tanggung jawab
menggerakan potensi pertanian," ujarnya.
Sebagai informasi, data BPS selama tahun 2020 yakni pada Triwulan
II 2020, PDB sektor pertanian tumbuh 16,24 persen q-to-q. Ekspor
pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan, yakni terjadi
peningkatan ekspor periode Januari-September 2021 mencapai Rp 450
triliun dan tumbuh 45,36% dibandingkan periode yang sama tahun 2020,
yang nilai ekspornya hanya mencapai Rp. 309,58 triliun.
Pendampingan Pertanian dari Kecamatan
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan pelatihan Camat
seluruh Indonesia bertujuan untuk memperkuat pemahaman camat dalam
rangka fasilitasi, koordinasi dan pendampingan terhadap program
pembangunan pertanian di kecamatan.
Keterlibatan Camat pun dapat meningkatkan prospek Wirausaha Integrated Farming, salah satunya berbasis lahan kering.
"Sebanyak 7.230 camat di seluruh Indonesia mengikuti pelatihan
secara offline maupun online di 34 lokasi selama 2 hari dan pada
pembukaan acara hari ini hadir 50 camat di Provinsi Jawa Barat," terang
Dedi.
Dedi menegaskan pelatihan Camat dilakukan sekaligus untuk membangun
kesamaan visi dan misi pembangunan pertanian yang harus dimiliki camat
se-Indonesia. Selain itu, kecamatan memegang peran penting dan
ditetapkan sebagai frontline pelayanan untuk masyarakat sekaligus
penggerak Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) dengan
mengoptimalkan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
"Pembangunan pertanian tidak dilakukan Jakarta, tidak di Ibukota
Provinsi dan Kabupaten, tapi di kecamatan. Oleh karena, itu Kementerian
Pertanian membangun Kostratani yang menggerakkan pertanian di Kecamatan.
Alhamdulliah hari ini seluruh camat berkumpul pada pelatihan ini,"
tegasnya.
Dedi menyebutkan kostratani menjadi pusat data dan informasi, pusat
pembelajaran, pusat pelatihan, pusat pembangunan jaringan komunikasi,
pusat konsultasi agribisnis. Kostratani memegang peran yang penting
untuk sektor pertanian yang saat ini menjadi sektor yang seksi dan
menjadi salah satu pilar penting pendukung pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
Turut hadir secara langsung Wakil Bupati, Iwan Setiawan dan Jajaran
eselon 1 Kementan dan hadir secara virtual Wakil Gubernur Provinsi
Bangka Belitung.
Berita Terbaru