Kunjungi Petani Milenial Bandung, Mentan Minta Pengembangan Produksi Hingga Pascapanen
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021-11-03
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021-11-03

Bandung Barat -- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada akhir rangkaian kunjungan kerjanya di provinsi Jawa Barat hari ini berkempatan untuk meninjau secara langsung lahan petani milleneal ke Cikalong Wetan, Bandung Barat.
Dilokasi tersebut, Mentan Syahrul meminta petani milenial Viola
Az-Zahra yang mengelola sayuran di 9 hektar lahan pertanian miliknya
untuk mengembangkan lebih banyak komoditas lagi, terkait dengan
keuntungan produksi pertanian yang menguntungkan.
"Menjadi petani milenial itu keren. Saya mau hitung hitungan. Kalau
1 ha menghasilkan seledri sebanyak 40 ton dengan harga tertinggi Rp.
30.000, berarti bisa menghasilkan Rp.120 juta. Jadi jangan satu atau
tiga komoditas saja untuk dikelola, minimal harus bisa tujuh komoditas
biar menghasilkan" ungkap Mentan Syahrul, Rabu 03 November 2021.
Mentan menegaskan banyak komoditas hortikultura yang dapat
diusahakan dan menjanjikan dilahan tersebut, pengelolaan mulai dari pra
produksi, produksi hingga pengelolaan pasca panen nya.
"Di sini komoditas yang diusahakan harus digabung, harus ada
minimal tujuh komoditi. Kan ada yang sayuran yang dapat menghasilkan per
dua bulan, yang per tiga bulan. Lalu ada hasilnya diolah menggunakan
mesin packaging" paparnya.
Mentan meminta agar para petani milenial untuk berinovasi dan
berkreasi membangun bangsa melalui sektor pertanian dengan kelembagaan
yang baik, dikarenakan pertanian menjadi tumpuan perekonomian bangsa
saat ini
"Kalau di luar negeri satu hektar yang dikelola dapat menghasilkan
40 milyar. Oleh sebab itu, pertanian di sini harus digarap dan
pengelolaannya harus benar, karena nanti kita akan kuat. Coba jangan
hanya satu petani milenial, saya minta bangun sepuluh petani milenial di
sini" tambahnya.
Lebih lanjut Mentan menginstruksikan kepada para jajarannya agar
membantu pengelolaan secara kelembagaan dan teknologi pertaniannya.
"Petani milenial ngga perlu bantuan, tapi perlu didampingi, dan
perlu hitung hitungan. Harus ada teknologi setelah produksi. Prof Dedi
(Kepala BBSDMP) bantu ini, Litbang tolong turun urus ini" pintanya.
Sementara itu CEO Minaqu, Ade Wardhana Adinata menjelaskan potensi
dan bisnis tanaman sayur seperti yang dikelola Viola dapat memenuhi
kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
"Ini potensi yang dapat dipegang oleh kaum muda, dari sini kita bisa memenuhi pasar," katanya.
Berkaitan dengan hal ini, Ade dan Viola menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan dukungan besar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
dalam mendorong pengembangan dan pendampingan petani milenial.
Berita Terbaru