Akselerasi Kemajuan Pertanian, Mentan SYL Kukuhkan Pengurus Jaringan Pertanian Nasional
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021-11-04
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021-11-04

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) kembali melakukan pengukuhan pengurus Jaringan Pertanian Nasional (JPN) di 15 Kabupaten dan 5 Provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, NTB dan Sulawesi Selatan sebanyak 2.845 orang. Kehadiran JPN adalah untuk memperkuat sekaligus menjadi mata dan telinga Kementan dalam mengakselersi pembangunan pertanian secara maju, mandiri dan modern di daerah.
"Alhamdulliah, Indonesia termasuk 11 negara yang baik dalam
menghadapi Covid 19. Kalo begitu pertanian kita kuat, pertanian kita
menjanjikan pertanian kita dibutuhkan negara lain sehingga kita
membutuhan mata, telinga, mulut yang menghubungkan kebutuhan petani ke
Kementerian Pertanian," ucap SYL pada acara pengukuhan tersebut di
Surabaya, Kamis (4/11/2021).
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional JPN, Prof. Imam
Mujahidin Fahmid mengatakan kehadiran JPN semata-mata atas pemikiran
bersama untuk mengakselerasi pembangunan pertanian di seluruh Indonesia.
Pembentukan JPN merupakan gagasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
sebagai jaringan baru yang menjadi center of planning untuk saling
tukar pengalaman, inovasi dan teknologi antar komunitas pertanian.
"Semakin bertambahnya komisariat daerah maka bertambah mata telinga
dan mulut kita untuk menghubungkan kebijakan pembangunan pertanian dari
Kementerian Pertanian dan menjadi mata telinga dan mulut bagi
masyarakat bagi petani untuk pemerintah," ungkapnya.
Pria yang juga menjabat Staf Khusus Menteri Pertanian ini
menambahkan anggota pengurus JPN adalah pelaku petani yang tidak hanya
akan dikukuhkan tanpa ada action dalam kemajuan pertanian. Kedepan
program yang terpadu dengan program Kementan harus segera di wujudkan
sebagai aktualisasi yang harus segera dijalankan segera mungkin.
"Karena itu, JPN ini diharapkan mampu meneruskan dan berkomunikasi
dengan masyarakat tani untuk penyebaran regulasi, teknologi, dan inovasi
langsung dari pemerintah, atau antar masyarakat," tutur Imam.
Berita Terbaru