Selamatkan Harga Telur, Kementan Fasilitasi Distribusi Telur Peternak Blitar ke Maluku dan Kalteng
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021-11-04
KEMENTERIAN PERTANIAN
2021-11-04

Blitar – Turunnya harga telur ayam ras dalam beberapa waktu terakhir ini dipicu adanya penurunan permintaan karena PPKM dan belum pulihnya daya beli masyarakat. Namun demikian harga telur ayam ras di luar daerah sentra produksi terutama di kawasan timur, terpantau relatif bagus. Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat memfasilitasi biaya pendistribusian telur peternak ke wilayah yang pasokan telur masih rendah, agar harga telur di peternak terdorong naik karena meningkatnya penyerapan telur. Disamping itu pendistribusian telur ke daerah yang pasokan telurnya rendah, diharapkan dapat menstabilkan harga telur di wilayah tersebut.
Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Sarwo Edhy
mengatakan, bantuan biaya distribusi ini dilakukan setelah melihat
kondisi pasokan dan dinamika harga di lapangan,
"Pelepasan telur ayam dari Blitar ke Maluku dan Kalteng hari ini
sebagai langkah konkret kita membantu para peternak yang mengalami
kesulitan akibat pasokan dan harga," ujar Sarwo saat melepas telur
peternak Blitar menuju Ambon dan Kalteng, di Koperasi Peternak Unggas
Sejahtera Blitar Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok Blitar, Kamis
(04/11/2021).
Sebanyak 2 kontainer dilepas dengan total 20 Ton telur dari Blitar
dikirim ke Ambon dan Tual Provinsi Maluku, sedangkan telur yang dikirim
ke Pangkalanbun sebanyak 2 truk masing-masing 5 Ton.
Sepanjang Mei-Juli 2021 BKP Kementan juga telah memfasilitasi biaya
pengiriman jagung pakan dari daerah sentra produksi jagung (NTB, Jawa
Timur dan Sulawesi Utara) sebanyak total 1.547 Ton kepada peternak ayam
di Kabupaten Blitar, Jawa Timur dan Kendal, Jawa Tengah.
Pada bulan September 2021, Kementan juga telah memberikan subsidi
harga untuk 1.000 ton jagung pakan kepada peternak ayam petelur.
Sarwo juga mendorong pemerintah daerah dan masyarakat Blitar untuk
meningkatkan produksi jagung agar kebutuhan pakan yang sebagian dipenuhi
dari luar daerah dapat diperoleh dari produksi di Blitar itu sendiri.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar,
Izul Marom memberikan apresiasi dan harapan kepada BKP untuk terus
membantu masalah jagung bagi peternak yang mengalami permasalahan
pasokan pakan maupun harga telur di Kabupaten Blitar.
"Ini (fasilitasi distribusi) tentu sangat kami apresiasi karena
memang kita tahu bahwa produksi telur di Blitar ini besar, dan populasi
ayam mencapai 20 juta ekor, dan kita memasok ke wilayah lain dibantu
distribusinya oleh Badan Ketahanan Pangan," ujarnya
Sementara itu, Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar,
Karman berharap pemerintah terus memperhatikan nasib peternak skala
UMKM,
"Agar kami para peternak mandiri ini bisa berkembang, intervensi
pemerintah ketika ada permasalahan mengenai harga dan pasokan sangat
kami butuhkan. Bantuan distribusi seperti ini kami merasa diperhatikan,"
ujarnya.
Sebelumnya Kementerian Pertanian pada Senin (01/11/2021) telah
menyerap 1 juta telur sebagai langkah darurat yang diterapkan untuk
menyelamatkan peternak mandiri dengan skala UMKM yang harga telurnya
mengalami penurunan akibat dampak pandemi covid 19.
Menurut Mentan SYL, faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga telur
ayam ras yakni volume supply di kandang dan daya serap pelaku pasar,
pola konsumsi bersifat musiman (seasonal), serta mekanisme dan
distribusi telur antar daerah. Untuk itu, guna menjaga kestabilan harga
telur, Kementan melakukan 3 agenda utama.
"Pertama, agenda sos yakni melakukan serap telur saat produksi
melimpah. Kedua, agenda temporary yakni mendekatkan produksi jagung
dengan sentra peternak agar kebutuhan pakan ternak bisa terserap.
Ketiga, agenda permanen, yakni mendorong industri pengolahan telur,"
ungkapnya.
Berita Terbaru