
Jakarta – Kementerian Pertanian
(Kementan) menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional, di
Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu, 10
November 2021. Hadir sebagai pembina upacara, Menteri Pertanian Syahrul
Yasin Limpo (SYL) mengajak jajarannya untuk bisa menghidupkan semangat
kepahlawanan nasional.
“Mari kita hidupkan semangat
kepahlawanan di dalam kehidupan kita. Makna hari pahlawan itu adalah
menghadirkan empati nasional, yaitu empati terhadap bangsa ini dan
empati kepada pahlawan kita. Menghidupkan semangat kepahlawanan berarti
mengucapkan kepada para pahlawan terdahulu bahwa kamu tidak mati
sekarang ini karena ada aku yang meneruskan cita-citamu,” ungkap SYL,
disambut tepuk tangan para peserta upacara.
SYL menyebutkan semua pelaku pembangunan pertanian memiliki potensi untuk menjadi pahlawan bangsa, termasuk jajaran Kementan.
“Hari (pahlawan.red) ini kita
peringati bukan hanya soal pertempuran. Pahlawan bukan hanya mereka yang
mengangkat senjata bela negara. Pahlawan ada pada diri kawan-kawan
semua yang turut memastikan kebutuhan pangan 273 orang rakyat
Indonesia,” ungkapnya.
Menurut SYL, pertanian merupakan
sektor krusial. Terutama di masa pandemi seperti saat ini, pemerintah
sangat penting untuk hadir memfasilitasi penyediaan dan distribusi
pangan.
“Di masa pandemi, kita dihadapkan
pada berbagai tantangan. Bayangkan dalam kondisi masyarakat tidak boleh
keluar rumah, kita harus memikirkan bagaimana makan mereka? Kalau kita
kemarin tidak bergerak cepat, bisa banyak yang mati kelaparan. Kalau
pertanian kita tidak bagus, apa anak-anak kita bisa sekolah dengan
baik?” tutur SYL.
Untuk itu, SYL menyampaikan
penghargaan kepada jajarannya atas kerja keras mereka dalam upaya mereka
memastikan roda pembangunan pertanian untuk terus bergerak.
“Saya berterima kasih kepada Wakil
Menteri Pertanian, Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan,
dan semua jajaran Kementan, dari atas hingga bawah yang telah bekerja
dan berkontribusi dalam penyediaan pangan,” sebutnya.
Pada kesempatan tersebut, SYL pun
mengajak jajarannya untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. Apalagi
saat ini teknologi dan inovasi pertanian sudah sangat mendukung.
“Mari kita buktikan Indonesia bisa
swasembada pangan. Kita sudah memiliki teknologi digital, ada start up,
begitupun sains dan riset lebih baik,” beber SYL.
Maka SYL berharap semua elemen
Kementan dalam menyatukan pikiran dalam memajukan sektor pertanian
Indonesia, terutama dalam membangun pertanian yang maju, mandiri, dan
modern.
“Hadirkan cara pandang kita yang
satu bahwa kita hadir untuk rakyat dan bangsa Indonesia. Kita sebagai
bagian dari pelaku pembangunan pertanian bisa menjadi pahlawan untuk
bangsa ini,” pungkasnya. (*)
Berita Terbaru