Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
Produksi gula Indonesia hingga tahun 2028 diproyeksikan akan mencapai 2,70 juta ton. Sementara proyeksi konsumsi domestik gula pada tahun yang sama mencapai 8,03 juta ton. Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan Pusdatin menunjukkan indikasi bahwa gula nasional masih belum dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah perlu menciptakan iklim yang kondusif agar industri gula tebu dapat tumbuh dan berkembang dengan memperkuat tiga pilar yang kokoh, berimbang dan terintegrasi yaitu (1) usahatani tebu, (2) pabrik gula (3) penelitian dan pengembangan. Selain itu pemerintah juga harus menciptakan juga kebijakan penunjangnya seperti kebijakan perdagangan, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan-kebijakan ini harus dijalankan secara konsisten, koheren dan koresponden sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan revitalisasi industri gula nasional.
Produksi lada Indonesia tahun 2024 (Angka Sementara) sebesar 62,63 ribu ton, yang merupakan produksi yang diusahakan oleh Perkebunan Rakyat (PR) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi lada di Indonesia sebagian besar berasal dari Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung dengan kontribusi produksi (rata-rata lima tahun terakhir) masing-masing sebesar 31,29% dan 20,71%, sedangkan provinsi lainnya hanya berkontribusi kurang dari 10%. Produksi lada di Indonesia tahun 2025 diperkirakan sebesar 63,46 ribu ton. Namun produksi lada diestimasi akan terus mengalami penurunan hingga mencapai 60,43 ribu ton pada tahun 2028. Rata-rata penurunan produksi lada selama lima tahun ke depan (2024-2028) diperkirakan sebesar 0,88% per tahun.