Daftar Publikasi

Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.

UNDUH PUBLIKASI

Berdasarkan Angka Sementara Ditjen Perkebunan, produksi cengkeh Indonesia tahun 2024 dengan wujud bunga kering sebesar 147,68 ribu ton, dimana merupakan produksi dari Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi cengkeh di Indonesia sebagian besar berasal dari Maluku dengan kontribusi produksi rata-rata lima tahun terakhir (2019 2023) sebesar 15,32% sedangkan provinsi lainnya hanya berkontribusi kurang dari 15%. Produksi cengkeh di Indonesia tahun 2025 hingga 2028 diperkirakan sebesar 134,77 ribu ton setiap tahun.

UNDUH PUBLIKASI

Perkembangan karet di Indonesia untuk luas areal cenderung menurun setiap tahunnya sejak tahun 2016 hingga 2025 rata-rata turun 1,81% per tahun, demikian juga produksinya cenderung menurun dengan laju penurunan 3,89% per tahun, terutama penurunan produksi yang signifikan sejak tahun 2022. Tanaman karet di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir sebagian besar diusahakan oleh Perkebunan Rakyat yaitu sekitar 88,6%, sisanya 5,2% dikuasai Perkebunan Negara, dan 6,3% dikuasai Perkebunan Swasta. Pada tahun 2024 menurut angka sementara Ditjenbun luas areal karet nasional turun 0,11% dari tahun 2023 (Angka Tetap), atau turun dari 3,153 juta hektar menjadi 3,149 juta hektar, sementara angka produksi karet meningkat 0,95% dari 2,240 juta ton tahun 2023, menjadi 2,262 juta ton tahun 2024. 

UNDUH PUBLIKASI

Produksi kelapa Indonesia Tahun 2024 (Angka Sementara) sebesar 2,82 juta ton yang baik berasal dari Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Negara (PBN), dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi kelapa di Indonesia sebagian besar berasal dari Provinsi Riau baik kelapa dalam maupun kelapa hibrida. Selama lima tahun terakhir Provinsi Riau berkontribusi 11,74% terhadap produksi kelapa dalam nasional. Riau juga berkontribusi 74,21% terhadap produksi kelapa hibrida Indonesia. Produksi kelapa di Indonesia tahun 2025 diperkirakan sebesar 2,86 juta ton. Produksi tersebut diperkirakan mengalami fluktuasi selama empat tahun ke depan dengan perkiraan produksi 2,87 juta ton pada tahun 2028. Rata-rata kenaikan produksi kelapa selama empat tahun ke depan (2025-2028) diperkirakan sebesar 0,38% per tahun.

UNDUH PUBLIKASI

Produsen beras terbesar di dunia didominasi oleh negara-negara di Asia dengan jumlah penduduk yang relatif besar dimana bahan pangan pokok penduduknya adalah beras. Berdasarkan data USDA selama 2021 – 2025 Indonesia telah mengambil pangsa penyediaan beras sekitar 5,26% dari total penyediaan beras dunia sebesar 768,5 juta ton dan merupakan negara dengan penyediaan beras ke-tiga terbesar di dunia, setelah Cina (33,57%) dan India (23,35%). Namun, India merupakan negara net ekspor atau negara eksportir beras dunia terbesar peringkat pertama, sementara Cina dan Indonesia menjadi negara net importir beras.

UNDUH PUBLIKASI

Jagung adalah palawija utama yang menjadi komoditas pokok sub sektor tanaman pangan. Tahun 2024 produksi jagung Indonesia adalah 15,14 juta ton atau naik 2,47% dari tahun 2023. Secara nasional, Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi jagung terbesar yaitu 30,36% terhadap produksi jagung nasional tahun 2024. Harga jagung tingkat produsen tahun 2024 tercatat Rp. 5.909,- per kg sementara harga pembelian pabrik pakan tahun 2024 rata-rata Rp. 5.741,- per Kg. Harga rata-rata bulanan jagung di pasar internasional terpantau menurun di tahun 2024 yaitu USD 190,60. Sementara harga rata-rata jagung internasional tahun 2025 periode Januari – Juni adalah sebesar USD 209,61 per ton.