Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
Produksi lada Indonesia tahun 2024 (Angka Sementara) sebesar 62,63 ribu ton, yang merupakan produksi yang diusahakan oleh Perkebunan Rakyat (PR) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi lada di Indonesia sebagian besar berasal dari Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung dengan kontribusi produksi (rata-rata lima tahun terakhir) masing-masing sebesar 31,29% dan 20,71%, sedangkan provinsi lainnya hanya berkontribusi kurang dari 10%. Produksi lada di Indonesia tahun 2025 diperkirakan sebesar 63,46 ribu ton. Namun produksi lada diestimasi akan terus mengalami penurunan hingga mencapai 60,43 ribu ton pada tahun 2028. Rata-rata penurunan produksi lada selama lima tahun ke depan (2024-2028) diperkirakan sebesar 0,88% per tahun.
Berdasarkan Angka Sementara Ditjen Perkebunan, produksi cengkeh Indonesia tahun 2024 dengan wujud bunga kering sebesar 147,68 ribu ton, dimana merupakan produksi dari Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi cengkeh di Indonesia sebagian besar berasal dari Maluku dengan kontribusi produksi rata-rata lima tahun terakhir (2019 2023) sebesar 15,32% sedangkan provinsi lainnya hanya berkontribusi kurang dari 15%. Produksi cengkeh di Indonesia tahun 2025 hingga 2028 diperkirakan sebesar 134,77 ribu ton setiap tahun.
Perkembangan karet di Indonesia untuk luas areal cenderung menurun setiap tahunnya sejak tahun 2016 hingga 2025 rata-rata turun 1,81% per tahun, demikian juga produksinya cenderung menurun dengan laju penurunan 3,89% per tahun, terutama penurunan produksi yang signifikan sejak tahun 2022. Tanaman karet di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir sebagian besar diusahakan oleh Perkebunan Rakyat yaitu sekitar 88,6%, sisanya 5,2% dikuasai Perkebunan Negara, dan 6,3% dikuasai Perkebunan Swasta. Pada tahun 2024 menurut angka sementara Ditjenbun luas areal karet nasional turun 0,11% dari tahun 2023 (Angka Tetap), atau turun dari 3,153 juta hektar menjadi 3,149 juta hektar, sementara angka produksi karet meningkat 0,95% dari 2,240 juta ton tahun 2023, menjadi 2,262 juta ton tahun 2024.
Produksi kelapa Indonesia Tahun 2024 (Angka Sementara) sebesar 2,82 juta ton yang baik berasal dari Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Negara (PBN), dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi kelapa di Indonesia sebagian besar berasal dari Provinsi Riau baik kelapa dalam maupun kelapa hibrida. Selama lima tahun terakhir Provinsi Riau berkontribusi 11,74% terhadap produksi kelapa dalam nasional. Riau juga berkontribusi 74,21% terhadap produksi kelapa hibrida Indonesia. Produksi kelapa di Indonesia tahun 2025 diperkirakan sebesar 2,86 juta ton. Produksi tersebut diperkirakan mengalami fluktuasi selama empat tahun ke depan dengan perkiraan produksi 2,87 juta ton pada tahun 2028. Rata-rata kenaikan produksi kelapa selama empat tahun ke depan (2025-2028) diperkirakan sebesar 0,38% per tahun.