Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
Produksi kelapa Indonesia Tahun 2021 (Angka Sementara) sebesar 2,85 juta
ton yang berasal dari produksi dari Perkebunan Rakyat (PR) dan Perkebunan Besar
Swasta (PBS). Produksi kelapa di Indonesia sebagian besar berasal dari Provinsi Riau
baik kelapa dalam maupun kelapa hibrida. Selama lima tahun terakhir Provinsi Riau
berkontribusi 11,13% terhadap produksi kelapa dalam nasional. Riau juga
berkontribusi 73,52% terhadap produksi kelapa hibrida Indonesia. Produksi kelapa di
Indonesia tahun 2022 diperkirakan sebesar 2,86 juta ton. Produksi tersebut
diperkirakan mengalami peningkatan selama lima tahun ke depan dengan perkiraan
produksi 2,87 juta ton pada tahun 2026. Rata-rata peningkatan produksi kelapa
selama lima tahun ke depan (2022-2026) diperkirakan sebesar 0,14% per tahun.
Produksi lada Indonesia tahun 2022 (Angka Sementara) sebesar 89,28 ribu ton,
yang merupakan produksi yang diusahakan oleh Perkebunan Rakyat (PR) dan
Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi lada di Indonesia sebagian besar berasal
dari Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung dengan kontribusi produksi (rata-rata
lima tahun terakhir) masing-masing sebesar 37,48% dan 17,61%, sedangkan provinsi
lainnya hanya berkontribusi kurang dari 10%. Produksi lada di Indonesia tahun 2023
diperkirakan sebesar 83,70 ribu ton. Produksi tersebut diestimasi terus meningkat
hingga mencapai 84,44 ribu ton pada tahun 2026. Rata-rata peningkatan produksi
lada selama lima tahun ke depan (2022-2026) diperkirakan sebesar 0,55% per tahun.
Perkembangan populasi sapi perah Indonesia periode 2013 hingga
2022 mengalami pertumbuhan sebesar 0,27% per tahun atau 542.969 ekor.
Populasi sapi perah Indonesia didominasi di Pulau Jawa tepatnya di
Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Periode 5 tahun terakhir (2018-2022) Provinsi Jawa Timur memberikan
kontribusi terbesar pertama yaitu sebesar 51,79% atau 299.331 ekor.
Estimasi produksi jambu mete dihitung dengan menggunakan data series
produksi jambu mete dalam wujud gelondong kering tahun 1980-2021. Model
yang digunakan untuk mengestimasi jambu mete di Indonesia menggunakan
model Autoregressive Integrated Moving Average/ARIMA (1,1,1) yang
menghasilkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 10,65% untuk
data training dan 6,11% untuk data testing. Berdasarkan hasil estimasi, produksi
jambu mete di Indonesia selama 2022-2026 diproyeksikan naik sedikit secara ratarata sebesar 1,71% per tahun dengan tren pertumbuhan yang semakin menurun
setiap tahunnya. Produksi jambu mete tahun 2022 diprediksi mencapai 169 ribu ton
dan tahun 2026 naik kembali menjadi 181 ribu ton.
Estimasi produksi kakao dihitung dengan menggunakan data series
produksi kakao dalam wujud biji kering tahun 1980-2021. Model yang digunakan
untuk mengestimasi kakao di Indonesia menggunakan model ARIMA (1,1,1) yang
menghasilkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 14,45% untuk
data training dan 12,07% untuk data testing. Berdasarkan hasil estimasi, produksi
kakao di Indonesia selama 2022-2026 diproyeksikan turun sedikit secara rata-rata
sebesar -0,16% per tahun. Produksi kakao tahun 2022 diprediksi mencapai 706 ribu
ton, tahun 2023 turun -1,94% menjadi 692 ribu ton. Tahun 2024 produksi kakao
naik menjadi 703 ribu ton (1,53%), tahun 2025 turun kembali -1,17% menjadi 695
ribu ton dan 2026 naik kembali 701 ribu ton atau 0,92%.