Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
Berdasarkan hasil proyeksi produksi dan konsumsi daging sapi di Indonesia tahun 2023 - 2027 terjadi defisit. Pada tahun 2023 produksi daging sapi dan kerbau diperkirakan defisit sebesar 286,2 ribu ton. Pada tahun 2024 dengan estimasi produksi daging sapi potong mencapai 416,7 ribu ton ditambah daging kerbau sekitar 16,2 ribu ton sehingga total penyediaan 432,9 ribu ton, sementara konsumsi nasional diestimasi mencapai 724,2 ribu ton, maka masih terjadi defisit daging sebesar 291,3 ribu ton. Tahun 2025, 2026, dan 2027 diestimasi masih terjadi defisit daging masing-masing 294,5 ribu ton, 288,3 ribu ton, dan 279,1 ribu ton. Defisit daging ini dapat diantisipasi dengan impor sapi potong bakalan dan impor daging dan jeroan beku, serta program peningkatan populasi sapi potong dan kerbau.
Produksi gula kristal putih (GKP) Indonesia tahun 2022 (Angka Sementara) tercatat sebesar 2,41 juta ton, atau naik 13,52,341% dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi ini berasal dari 513,08 ribu ha luas panen perkebunan tebu yang hanya berada di Provinsi Sumatera Utara, Gorontalo, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Naiknya produksi GKP pada tahun 2022 karena didukung oleh kondisi iklim yang kondusif selama musim tanam tebu periode ini serta keberhasilan program peningkatan produksi yang dicanangkan oleh pemerintah. Produksi GKP Indonesia dominan berasal dari kontribusi tebu rakyat mencapai lebih dari 50%, sedangkan sisanya merupakan kontribusi tebu milik BUMN dan tebu milik perusahaan swasta.