Daftar Publikasi
Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
UNDUH PUBLIKASI
Produsen beras terbesar di dunia didominasi oleh negara-negara di Asia dengan jumlah penduduk yang relatif besar dimana bahan pangan pokok penduduknya adalah beras. Berdasarkan data USDA selama 2019 – 2023 Indonesia telah mengambil pangsa penyediaan beras sekitar 5,22% dari total penyediaan beras dunia sebesar 740,91 juta ton dan merupakan negara dengan penyediaan beras ke-tiga terbesar di dunia, setelah Cina (35,84%) dan India (21,95%). Namun, India merupakan negara net ekspor atau negara eksportir beras dunia terbesar peringkat pertama, sementara Cina dan Indonesia menjadi negara net importir beras. Cina menduduki negara importir terbesar pertama tahun 2022 dengan pangsa 8,46% (USD 2,62 milyar) dari total impor beras dunia sebesar USD 30,99 milyar, sementara Indonesia menduduki sebagai negara importir ke-46 dengan pangsa 0,65% atau senilai USD 202 juta.
UNDUH PUBLIKASI
Provinsi penghasil cabai terbesar adalah Jawa Barat, provinsi ini merupakan produsen cabai terbesar dengan persentase kontribusi mencapai 24,24% dari total produksi cabai Indonesia. Sumatera Utara dan Jawa Tengah berada di urutan kedua dan ketiga dengan kontribusi masingmasing sebesar 8,37%, dan 7,87%. Selama periode tahun 2018-2022 ekspor cabai selalu sebih kecil dibandingkan impornya. Terendah yaitu tahun 2019 yang hanya mengekspor sebesar 7.04 ton atau senilai 14,8 juta, namun tahun berikutnya tahun 2020 terjadi peningkatan ekspor hingga mencai 10,2 ton atau senilai USD 25,1 juta. Namun volume dan nilai ekspor tersebut kembali menurun pada tahun 2022 dengan persentase penurunan dibandingkan tahun 2021 masing-masing 9,42% dan 15,45%. Dari sisi volume dan nilai impor cabai Indonesia pada tahun 2022 justru mengalami kenaikan dibanding tahun 2021 dengan persentase masing-masing sebesar 2,71% dan 25,05%, Impor pada tahun 2022 juga merupakan impor terbesar selama periode 2018-2022. Volume impor mencapai 48,5 ribu ton atau senilai USD 118,8 juta.