Daftar Publikasi

Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.

UNDUH PUBLIKASI

Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian yang berkontribusi besar dalam penerimaan devisa negara yakni sebesar USD 858.558 juta dengan volume ekspor sebesar 387.264 juta ton pada tahun 2021. Selama periode tahun 2020 - 2021, neraca volume perdagangan Kopi di tahun 2021 mencapai USD 825.865 juta. Pada tahun 2017-2021, terdapat 6 (enam) provinsi sentra Produksi Kopi yaitu provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu dan Jawa Timur dengan kontribusi kumulatif mencapai 75,80% share terhadap total produksi Kopi Indonesia Tahun 2021. Produksi Kopi Indonesia tahun 2021 adalah 774.689 Ton, meningkat sebesar 1,61% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan produksi Kopi tahun 2022 adalah 793.193 ton (angka estimasi, Ditjen Perkebunan).

UNDUH PUBLIKASI

Terpusatnya populasi ayam ras di Pulau Jawa menjadikan produksi daging ayam ras juga terpusat di Pulau Jawa. Empat provinsi di Pulau Jawa menyumbang 61,20% dari total produksi daging ayam ras nasional tahun 2021. Provinsi Jawa Barat menyumbang sebesar 22,17%, kemudian diikuti oleh Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Provinsi Sumatera Utara merupakan sentra produksi daging ayam ras di luar Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 5,09%.

UNDUH PUBLIKASI

Produksi karet Indonesia tahun 2021 diperkirakan sebesar 3,12 juta ton atau naik dari tahun lalu dimana produksinya 2,88 juta ton. Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Riau merupakan tiga provinsi dengan produksi karet terbesar secara nasional di tahun 2021. Harga karet tingkat produsen dalam wujud “Lump” tahun 2022 (sampai bulan September) tercatat Rp. 9.158,- per kg dan menunjukkan kecenderungan untuk turun.

UNDUH PUBLIKASI

Produksi kentang di Indonesia mencapai 1,36 juta ton pada 2021. Produksi kentang mengalami peningkatan 6,1% dari tahun sebelumnya sebesar 1,28 juta ton. Provinsi sentra produksi kentang di dominasi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 23,83%, 20,40% dan 17,67%.

UNDUH PUBLIKASI

Komoditas kakao menduduki peringkat penyumbang devisa terbesar ke-5 dalam sub sector perkebunan setelah komoditas minyak sawit, karet, kelapa dan kopi. Pada tahun 2021, sumbangan devisa dari ekspor kakao sebesar USD 1,21 miliar atau 2,96% dari total nilai ekspor komoditas perkebunan. Ekspor kakao Indonesia tahun 2017-2021 sebagian besar berupa wujud kakao olahan/manufaktur, pada tahun 2021 sebesar 95,34% atau senilai USD 1,15 miliar setara 16,46 triliun.