Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
Buku Kumpulan
Analisis Model Estimasi Data Komoditas Perkebunan ini
disusun oleh beberapa penulis dari Fungsional Statistisi lingkup Sub Peternakan
dan Perkebunan- Pusdatin, Fungsional Statistisi Lingkup Ditjen Perkebunan, dan
Direktorat Statistik Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan - BPS.
Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian tahun
2022 ini menyajikan data harga eceran di Provinsi yang bersumber dari Bank
Indonesia, harga gabah, harga produsen dan konsumen bersumber dari Badan Pusat
Statistik (BPS), Harga Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta, harga
internasional yang bersumber dari Website Worldbank. Harga yang disajikan
mencakup komoditas pertanian yang dirinci menurut sub sektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan.
Hasil estimasi produksi kopi Indonesia hingga tahun 2026 diperkirakan akan mencapai 789,22 ribu ton kopi berasan. Pertumbuhan produksi kopi dari tahun 2022-2026 diperkirakan akan sedikit mengalami penurunan, dengan penurunan rata-rata sebesar 0,12% per tahun. Net ekspor (ekspor-impor) kopi Indonesia tahun 2022-2026 diperkirakan akan terus naik, dengan kenaikan rata-rata sebesar 0,83% per tahun. Estimasi konsumsi/ penggunaan kopi dalam negeri dari tahun 2022-2026 diperkirakan akan mengalami penurunan rata-rata sebesar 1,19 % per tahun.
Salah satu sumber protein hewani dengan harga yang relatif terjangkau
dan mudah diperoleh adalah daging ayam ras pedaging atau yang sering
disebut sebagai daging ayam broiler. Untuk mencermati perkembangan
populasi, produksi, konsumsi, harga, dan ekspor impor ayam ras pedaging
dibahas perkembangannya selama lima tahun terakhir. Disamping itu untuk
melihat ke depan perlu dilakukan pemodelan untuk populasi, produksi,
konsumsi, dan neraca daging ayam ras pedaging selama tahun 2022 – 2026.
Berdasarkan hasil proyeksi produksi dan konsumsi daging sapi di
Indonesia tahun 2022 - 2026 terjadi defisit. Pada tahun 2022 produksi
daging sapi dan kerbau diperkirakan defisit sebesar 248,65 ribu ton. Pada
tahun 2023 dengan produksi daging sapi potong mencapai 437,67 ribu ton
ditambah daging sapi perah 5,82 ribu ton dan kerbau sekitar 26,53 ribu
ton sehingga total penyediaan 470,02 ribu ton, sementara konsumsi
nasional diestimasi mencapai 745,96 ribu ton, maka masih terjadi defisit
daging sebesar 275,95 ribu ton. Tahun 2024, 2025, dan 2026 diestimasi
masih terjadi deficit masing-masing 286 ribu ton, 291 ribu ton, dan 307
ribu ton. Defisit daging ini dapat diantisipasi dengan impor sapi potong
bakalan dan impor daging dan jeroan beku, serta program peningkatan
populasi sapi potong dan kerbau