Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
Berdasarkan hasil proyeksi produksi dan konsumsi daging sapi di
Indonesia tahun 2022 - 2026 terjadi defisit. Pada tahun 2022 produksi
daging sapi dan kerbau diperkirakan defisit sebesar 248,65 ribu ton. Pada
tahun 2023 dengan produksi daging sapi potong mencapai 437,67 ribu ton
ditambah daging sapi perah 5,82 ribu ton dan kerbau sekitar 26,53 ribu
ton sehingga total penyediaan 470,02 ribu ton, sementara konsumsi
nasional diestimasi mencapai 745,96 ribu ton, maka masih terjadi defisit
daging sebesar 275,95 ribu ton. Tahun 2024, 2025, dan 2026 diestimasi
masih terjadi deficit masing-masing 286 ribu ton, 291 ribu ton, dan 307
ribu ton. Defisit daging ini dapat diantisipasi dengan impor sapi potong
bakalan dan impor daging dan jeroan beku, serta program peningkatan
populasi sapi potong dan kerbau
Perkembangan karet di Indonesia untuk luas areal cenderung sedikit
meningkat setiap tahunnya sejak tahun 2012 hingga 2022, demikian juga
produksinya cenderung meningkat, kecuali tiga tahun terakhir sejak tahun 2018
sampai 2020. Tanaman karet di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh Perkebunan
Rakyat yaitu sekitar 84,85%, sisanya 6,67% dikuasai Perkebunan Negara, dan 8,48%
dikuasai Perkebunan Swasta. Pada tahun 2022 menurut angka estimasi Ditjenbun
luas areal karet nasional meningkat 1,30% dari tahun 2021 (Angka Seementara),
atau meningkat dari 3,78 juta hektar menjadi 3,83 juta hektar, sementara angka
produksi karet meningkat 0,44% dari 3,12 juta ton tahun 2021, menjadi 3,13 juta
ton tahun 2022.
Produksi pala Indonesia Tahun 2021 (Angka Tetap) sebesar 40.639 ton yang
berasal dari produksi dari Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Negara (PBN)
dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi pala di Indonesia sebagian besar
berasal dari Provinsi Sulawesi Utara, Aceh, Maluku Utara, Papua Barat, dan Sumatera
Barat. Selama lima tahun terakhir keenam provinsi tersebut berkontribusi 89,95%
terhadap produksi pala Indonesia. Produksi Pala di Indonesia tahun 2023 diperkirakan
sebesar 44.597 ton. Produksi tersebut diperkirakan mengalami peningkatan selama
lima tahun ke depan dengan perkiraan produksi 49.645 ton pada tahun 2026. Ratarata peningkatan produksi pala selama lima tahun ke depan (2022-2026) diperkirakan
sebesar 5,98% per tahun.
Produksi kelapa Indonesia Tahun 2021 (Angka Sementara) sebesar 2,85 juta
ton yang berasal dari produksi dari Perkebunan Rakyat (PR) dan Perkebunan Besar
Swasta (PBS). Produksi kelapa di Indonesia sebagian besar berasal dari Provinsi Riau
baik kelapa dalam maupun kelapa hibrida. Selama lima tahun terakhir Provinsi Riau
berkontribusi 11,13% terhadap produksi kelapa dalam nasional. Riau juga
berkontribusi 73,52% terhadap produksi kelapa hibrida Indonesia. Produksi kelapa di
Indonesia tahun 2022 diperkirakan sebesar 2,86 juta ton. Produksi tersebut
diperkirakan mengalami peningkatan selama lima tahun ke depan dengan perkiraan
produksi 2,87 juta ton pada tahun 2026. Rata-rata peningkatan produksi kelapa
selama lima tahun ke depan (2022-2026) diperkirakan sebesar 0,14% per tahun.
Produksi lada Indonesia tahun 2022 (Angka Sementara) sebesar 89,28 ribu ton,
yang merupakan produksi yang diusahakan oleh Perkebunan Rakyat (PR) dan
Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi lada di Indonesia sebagian besar berasal
dari Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung dengan kontribusi produksi (rata-rata
lima tahun terakhir) masing-masing sebesar 37,48% dan 17,61%, sedangkan provinsi
lainnya hanya berkontribusi kurang dari 10%. Produksi lada di Indonesia tahun 2023
diperkirakan sebesar 83,70 ribu ton. Produksi tersebut diestimasi terus meningkat
hingga mencapai 84,44 ribu ton pada tahun 2026. Rata-rata peningkatan produksi
lada selama lima tahun ke depan (2022-2026) diperkirakan sebesar 0,55% per tahun.