Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
Buku ini merupakan hasil Kerjasama Pusdatin dengan Direktorat Jenderal Perkebunan selaku penyedia data, dan Badan Pusat Statistik sebagai pembina data. Buku ini mencakup hasil kajian estimasi produksi dan luas areal beberapa komoditas perkebunan strategis dengan pendekatan Model Arima, Model Fungsi Transfer, dan Model VAR (Vector Auto Regression).
Buku ini merupakan hasil Kerjasama Pusdatin dengan Direktorat Jenderal Perkebunan selaku penyedia data, dan Badan Pusat Statistik sebagai pembina data. Buku ini mencakup hasil kajian estimasi produksi dan luas areal beberapa komoditas perkebunan strategis dengan pendekatan Model Arima, Model Fungsi Transfer, dan Model VAR (Vector Auto Regression).
Sektor pertanian menjadi sektor penting dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional. Sasaran umum kebijakan Kementerian Pertanian 2020-2024 adalah Pertanian maju, mandiri dan modern, dengan strategi utama yaitu : (1) Meningkatkan kesejahteraan petani, (2) Mewujudkan ketahanan pangan, dan (3) Meningkatkan daya saing komoditas pertanian. Adapun tujuan dari rencana strategis tersebut adalah (1) Meningkatnya kesejahteraan ekonomi petani, ketahanan pangan dan daya saing pertanian, (2) Mengembangkan inovasi IPTEK pertanian, (3) Berkembangnya sarana prasarana pertanian yang bernilai ekonomi, (4) Mengembangkan sistem perkarantinaan pertanian, (5) Mengembangkan kapasitas SDM dan pemberdayaan petani, dan (6) Terwujudnya reformasi birokrasi Kementerian Pertanian.
Sumbangan devisa terbesar dari neraca perdagangan sektor pertanian tahun
2020 diisumbang dari surplus neraca perdagangan subsektor perkebunan hingga
mencapai USD 23,4 milyar atau senilai Rp 335,56 trilyun. Komoditas kakao
menduduki peringkat penyumbang devisa terbesar ke-5 dalam subsektor
perkebunan setelah komoditas minyak sawit, karet, kelapa dan kopi. Pada tahun
2020, sumbangan devisa dari ekspor kakao sebesar USD 1,24 milyar atau 4,41%
dari total nilai ekspor komoditas perkebunan.
Karet merupakan komoditas perkebunan yang berperan sebagai
penyumbang surplus dalam kinerja perdagangan sektor pertanian. Konsumsi karet
alam dunia pada tahun 2019 sekitar 13,64 juta ton, sementara konsumsi karet
sintetis sekitar 15,16 juta ton. Konsumsi karet alam ini sekitar 47,35% dari total
konsumsi karet (alam dan sintetis). Total produksi dunia untuk jenis karet alam pada
tahun 2019 sekitar 13,70 juta ton yang didominasi oleh 89,44% produksi dari Asia
(IRSG, 2020).