Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
Buku Statistik Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian dan Kelembagaan Petani Tahun 2020 berisi Data SDM pertanian dan Kelembagaan Petani yang mencakup data : 1).Jumlah pegawai lingkup Kementerian Pertanian, 2). Penyuluh pertanian, 3). Rumah tangga pertanian, 4). Kelompok tani, 5). Gabungan kelompok tani, 6). Kelembagaan ekonomi petani, 7). Unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian dan 8). Asosiasi sektor pertanian. Untuk data jumlah rumah tangga petani (KRT) tidak dirinci per sub sektor.
Indonesia sebagai podusen terbesar karet dunia tergabung dalam ITRC
(The International Tripartite Rubber Council) atau konsorsium 3 negara produsen
karet bersama-sama Thailand dan Malaysia. Tahun 2017 Vietnam memutuskan
bergabung dengan ITRC. Harga karet dunia saat ini menurun karena naiknya
produksi serta lesunya perdagangan global. Rata-rata harga karet dunia TSR20
tahun 2020 (sampai bulan September) sebesar USD 1,26 mengalami penurunan
0,59% setiap bulannya. Harga karet jenis SGP/MYS adalah sebesar USD 1,55 per
kg dengan rata-rata laju peningkatan 1,56%.
Produksi teh Indonesia Tahun 2019 (Angka Sementara) dengan wujud daun kering sebesar 137.803 ton, dimana merupakan produksi dari Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Produksi teh di Indonesia sebagian besar berasal dari Jawa Barat dengan kontribusi produksi (rata-rata lima tahun terakhir) sebesar 69,21% sedangkan provinsi lainnya hanya berkontribusi kurang dari 10%.
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian yang berkontribusi
besar dalam penerimaan devisa negara, sebesar USD 16,80 miliar dengan volume
ekspor sebesar 38,52 juta ton pada tahun 2019. Selama periode tahun 2015 -
2019, neraca volume dan nilai perdagangan kelapa sawit rata-rata pertumbuhan
mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3,93% dan 0,12% per tahun,
surplus neraca perdagangan kelapa sawit pada tahun 2019 mencapai USD 16,75
miliar.
Pembangunan sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan memiliki peran sangat penting dan strategis, hal ini dikarenakan subsektor tanaman pangan memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia. Hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) tahun 2018 menunjukkan jumlah rumah tangga usaha tanaman pangan (padi dan palawija) mencapai 20,28 juta rumah tangga atau 73,28 persen dari total jumlah rumah tangga usaha tani, yang mencapai 27,68 juta rumah tangga yang berusaha di sektor pertanian (BPS,2018). Demikian pula berdasarkan Angka Sangat Sementara PDB Tahun 2019 rata-rata