Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
Buletin Konsumsi Pangan komoditas pertanian yang terbit setiap semester merupakan salah satu upaya Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian dalam meningkatkan pelayanan data dan informasi pertanian. Buletin Konsumsi Pangan Volume 12 Nomor 1 Tahun 2021 menyajikan perkembangan konsumsi dan neraca penyediaan dan penggunaan komoditas Ubikayu, Bawang Putih, Kacang Tanah, Jeruk, Minyak Goreng, Kopi, teh, Telur Ayam Ras dan Susu. Data yang disajikan dalam buletin ini diolah oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian bersumber dari publikasi hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) BPS, website FAO (Food Agriculture Organization) dan website USDA (United States Departement of Agriculture) dan sumber lainnya.
Sumbangan devisa dari neraca perdagangan sektor pertanian tahun 2019 seluruhnya disumbang dari surplus neraca perdagangan sub sektor perkebunan hingga mencapai USD 20,54 miliar atau senilai Rp 274,96 triliun. Komoditas kakao menduduki peringkat penyumbang devisa terbesar ke-5 dalam sub sektor perkebunan setelah komoditas minyak sawit, karet, kelapa dan kopi. Pada tahun 2019, sumbangan devisa dari ekspor kakao sebesar USD 1,20 miliar atau 4,72% dari total nilai ekspor komoditas perkebunan.
Kubis merupakan salah satu komoditas pertanian berkontribusi dalam penerimaan devisa negara untuk komoditas Hortikultura dengan nilai rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97% dalam periode 2019. Negara tujuan ekspor Indonesia adalah negara Taiwan dan Singapura dengan nilai ekspor masin-masing sebesar USD 5,97 juta dan USD 1, 83 juta. Provinsi sentra kubis terdapat di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan rata-rata produksi selama 5 tahun terakhir (2015-2019) masing-masing sebesar 328.759 ton dan 285.806 ton.
Nenas (Ananas comosus L.) adalah salah satu komoditas buah unggulan di Indonesia. Hal ini mengacu pada besarnya produksi nenas yang menempati posisi ketiga setelah pisang dan mangga. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar, buah nenas juga dapat diolah menjadi berbagai produk seperti jus, selai, sirup dan keripik. Berdasarkan rata-rata produksi nenas tahun 2015 – 2019, terdapat delapan provinsi sentra penghasil nenas terbesar dengan kontribusi kumulatif mencapai 87,46% terhadap total produksi nenas Indonesia. Provinsi penghasil nenas terbesar adalah Lampung, provinsi ini merupakan produsen nenas terbesar dengan persentase kontribusi mencapai 32,99% dari total produksi nenas Indonesia. Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara berada di urutan kedua dan ketiga dengan kontribusi masing-masing sebesar 11,80% dan 9,31%. Selanjutnya Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Selatan dengan kontribusi masing-masing sebesar 8,58%, 8,44% dan 6,04% dari total produksi nenas Indonesi
Komoditas karet merupakan salah satu komoditas strategis penghasil devisa negara karena sebagian besar produksi karet nasional untuk diekspor. Status Angka statistic perkebunan terdiri dari Angka Sementara dan Angka Estimasi. Tujuan penulisan ini adalah mencari model alternatif lain untuk menyusun angka estimasi produksi karet sehingga akurasi menjadi lebih baik yang ditandai dengan semakin kecilnya MAPE baik untuk data training maupun testing.
Model yang digunakan untuk menyusun angka estimasi produksi karet meliputi, Metode Arima, Metode Regresi linier dan kuadratis dengan variabel bebas tahun, Metode