Daftar Publikasi

Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.

UNDUH PUBLIKASI

Cabai (Capsicum annuum L) merupakan komoditas hortikultura termasuk tanaman sayuran yang tergolong tanaman semusim dibagi menjadi beberapa jenis yaitu cabai merah besar, cabai merah keriting dan cabai rawit yang terdiri dari cabai rawit hijau d an cabai rawit merah. Komoditas cabai di Indonesia berupakan komoditas yang bernilai ekonomi sebagai ekspor. Luas panen cabai di Indonesia naik sepanjang tahun mengikuti kebutuhan, dengan laju pertumbuhan di Jawa 5,44% dan di luar Jawa sebesar 6,00%. Produksi cabai sepuluh tahun terakhir (tahun 2010-2019) mengalami kenaikan, di pulau Jawa laju perkembangan naik 8,56% yang bersentra

UNDUH PUBLIKASI

Produksi manggis di Indonesia lima tahun terakhir terus meningkat dengan laju pertumbuhan 21,11% per tahun. Berdasarkan angka Tetap Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2019 produksi manggis nasional mencapai 246,48 ribu ton, meningkat 8,03% dari tahun 2018 sebesar 228,15 ribu ton. Peningkatan produksi merupakan imbas positif dari kenaikan cukup signifikan luas panen sebesar 40,35%, karena produktivitas mengalami penurunan 23,02%.

Pada penyusunan Outlook Manggis dilakukan peramalan produksi, volume net ekspor, dan ketersediaan konsumsi tahun 2020 – 2024. Untuk peramalan volume net

UNDUH PUBLIKASI

Sampai saat ini Indonesia termasuk salah satu negara produsen dan pengekspor biji dan fuli pala terbesar dunia, dengan pangsa pasar dunia sebesar 75 persen. Pasar utama tujuan ekspor pala Indonesia (dari sisi volume) tahun 2018 adalah Cina dan Vietnam. Produksi pala Indonesia pada tahun 2019 mencapai 43,97 ribu ton, yang dihasilkan dari luas areal 231,39 hektar dan melibatkan 254.201 kepala keluarga (KK).

Produksi Pala Indonesia tahun 2019 dengan wujud produksi biji kering sebesar 37,46 ribu ton dimana 99,01% merupakan produksi dari Perkebunan Rakyat (PR) dan sisanya yaitu 0,11% dari Perkebunan Besar Negara (PBN). Sentra produksi

UNDUH PUBLIKASI

Produsen beras terbesar di dunia didominasi oleh negara-negara di Asia dengan jumlah penduduk yang relatif besar dimana bahan pangan pokok penduduknya adalah beras. Berdasarkan data USDA selama 2015 – 2019 Indonesia telah mengambil pangsa penyediaan beras sebesar 5,92% dari total penyediaan beras dunia sebesar 686,9 juta ton dan merupakan negara penghasil beras ketiga terbesar di dunia, setelah Cina (36,34%) dan India (19,51%). Namun, India merupakan negara net ekspor atau negara eksportir beras dunia terbesar peringkat pertama, sementara Cina dan Indonesia menjadi negara net importir beras. Cina menduduki negara importir terbesar pertama dengan pangsa 6,62% dan Indonesia negara importir peringkat ke-14 dengan pangsa 1,92% (USD 449,7 juta) dari total impor beras dunia.