Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian tahun 2024 ini menyajikan data harga eceran di Provinsi yang bersumber dari Bank Indonesia, harga gabah, harga produsen dan konsumen bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Harga Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta, harga internasional yang bersumber dari Website World Bank. Harga yang disajikan mencakup komoditas pertanian yang dirinci menurut sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.
Buletin Konsumsi Pangan Volume 15 Nomor 2 Tahun 2024 menyajikan pola konsumsi masyarakat Indonesia dan perkembangan konsumsi serta neraca penyediaan dan penggunaan komoditas kedelai, ubi kayu, bawang putih, minyak goreng, daging ayam dan telur ayam. Data yang disajikan dalam buletin ini diolah oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian bersumber dari publikasi hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) BPS, website FAO (Food Agriculture Organization), website USDA (United States Departement of Agriculture) dan sumber lainnya.
Kinerja perekonomian Indonesia pada periode tahun 2020-2024 cenderung naik. Hal ini tercermin dari capaian Produk Domestik Bruto (PDB) baik secara nominal maupun riil. Pada tahun 2023, laju pertumbuhan PDB Indonesia mengalami peningkatan sebesar 5,05%. Tahun 2024 laju pertumbuhannya menjadi 5,08% (sampai dengan triwulan II). Pada tahun 2023, sektor pertanian sempit (pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian) mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,18%. Pada tahun 2022 kontribusi sektor pertanian sempit terhadap total PDB Indonesia sebesar 9,25%.
Buku Statistik Terkini Ekonomi Pertanian November 2024 berisi data terkini Ekspor, Impor, Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), Perkembangan harga rata-rata beras grosir di PIBC, dan data harga beberapa komoditas pertanian bulan Oktober 2024. Data yang disajikan dalam buku ini bersumber dari beberapa instansi baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun instansi lainnya seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia, Pasar Induk Beras Cipinang, dan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal yang diolah oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.