Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.
Nenas merupakan salah satu komoditas unggulan pada sektor pertanian. Berdasarkan data kementerian Pertanian (Kementan), produksi Nenas Indonesia pada 2023 (Angka Sementara) mencapai 238.806 ton dengan luas areal 199.371 ha yang terdiri dari 198.702 ha perkebunan rakyat dan 669 Perkebunan Besar Negara. Sentra produksi Nenas adalah Jawa Timur dengan rata-rata produksi tahun 2019-2023 sebesar 117,93 ribu ton, Nusa Tenggara Barat dengan rata-rata produksi sebesar 58,56 ribu ton dan provinsi Jawa Tengah dengan rata-rata produksi sebesar 53,50 ribu ton. Ketiga provinsi ini memberikan kontribusi 92,97% terhadap produksi Nenas Indonesia
Produksi bawang merah tahun 2024 diperkirakan sebesar 2,14 juta ton, terjadi kenaikan 7,77% atau 154,21 ribu ton dibandingkan tahun 2023. Naiknya produksi seiring dengan naiknya luas panen sebesar 4,42% atau menjadi 189,71 ribu hektar dari tahun sebelumnya 181,68 ribu hektar. Kenaikan produktivitas sebesar 3,21% atau 3,50 kuintal/hektar turut berpengaruh terhadap naiknya produksi tahun 2024.
Tanaman Hortikultura di bagi menjadi 4 golongan, salah satunya adalah tanaman sayuran buah semusim (SBS) seperti cabai (Capsicum annuum L) merupakan komoditas hortikultura termasuk tanaman sayuran yang tergolong tanaman semusim, dalam tulisan ini cabai di Indonesia di bagi menjadi beberapa jenis yaitu cabai merah besar, cabai merah keriting dan cabai rawit adapun cabai rawit terdiri dari cabai rawit hijau dan cabai rawit merah. Pada keragaan cabai dunia dan ASEAN selain cabai yang jenisnya ada di Indonesia terdapat pula cabai paprika.
Proyeksi produksi jagung kadar air 14% menurut Angka Sementara hasil amatan KSA Jagung BPS Bulan Oktober 2024 akan meningkat menjadi 15,21 juta ton dari 14,77 juta ton dari tahun 2023 atau naik sebesar 2,93%. Peningkatan tersebut terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 3,91% atau 96,91 ribu hektar. Selanjutnya untuk peramalan produksi jagung hasil analisis Pusdatin, pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 15,55 juta ton atau naik sebesar 2,23%. Produksi jagung tahun 2026 hingga 2028 diperkirakan masih meningkat berkisar 2% per tahun atau masing-masing menjadi 15,85 juta ton, 16,16 juta ton dan 16,46 juta ton. Peningkatan produksi tersebut diperkirakan atas dukungan penambahan luas panen yang meningkat 2,56% per tahun.
Outlook Padi adalah untuk memberikan informasi tentang perkembangan komoditas padi di Indonesia, dan global serta proyeksi penawaran, permintaan serta neraca padi tahun 2024 hingga tahun 2028.
Prediksi produksi padi tahun 2024 hingga tahun 2028 diperkirakan akan meningkat sebesar 0,08% per tahun atau mencapai rata-rata hasil 54,21 juta ton, melalui peningkatan luas panen rata-rata sebesar 0,16% per tahun atau rata-rata sebesar 10,3 juta hektar per tahun.