Daftar Publikasi

Publikasi adalah informasi yang disajikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah dipahami.

UNDUH PUBLIKASI

Sentra produksi telur ayam ras dan buras selama tahun 2018-2022 terdapat di 10 (sepuluh) provinsi dengan kontribusi kumulatif mencapai 87,98% dari total produksi telur ayam Indonesia. Sepuluh provinsi tersebut adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Selatan, dan Lampung. Kontributor terbesar terhadap total produksi telur ayam yaitu Provinsi Jawa Timur sebesar 27,80% %. Peringkat kedua adalah Provinsi Jawa Barat dengan kontribusi sebesar 12, 91%.

UNDUH PUBLIKASI

Pada periode 2018-2022, sentra produksi ubi kayu terdapat di tujuh provinsi di Indonesia. Provinsi sentra utama adalah Lampung dengan kontribusi sebesar 39,74% dari total produksi ubi kayu Indonesia atau sebanyak 5,95 juta ton di tahun 2022. Provinsi sentra lainnya adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur. Dan sebesar 12,71% produksi ubi kayu Indonesia tahun 2022 disumbang oleh provinsi lain.

UNDUH PUBLIKASI

Jenis jeruk yang dikembangkan di Indonesia adalah jenis jeruk siam (keprok) dan jeruk besar. Sentra produksi jeruk total (jeruk siam dan jeruk besar) Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Timur yang menyumbangkan 42,24%, diikuti oleh Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan yang masing-masing menyumbangkan 14,84%, 5,03%, 4,44%, 4,39% dan 4,31%.

UNDUH PUBLIKASI

Produksi karet Indonesia tahun 2023 diperkirakan sebesar 3,19 juta ton atau naik dari tahun lalu dimana produksinya 3,14 juta ton. Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Riau merupakan tiga provinsi dengan produksi karet terbesar secara nasional di tahun 2023. Harga karet tingkat produsen dalam wujud Lump UPPB tahun 2023 (sampai bulan November) tercatat Rp. 7.297,- per kg dan menunjukkan kecenderungan untuk turun. Hal yang sama juga terjadi dengan rata-rata harga karet di pasar internasional, dimana tahun 2023 (sampai bulan November) sebesar USD 1,38 per kg untuk wujud TSR20 dan USD 1,57 per kg untuk wujud SGP/MYS.

UNDUH PUBLIKASI

Ekspor kakao Indonesia tahun 2018-2022 sebagian besar berupa wujud kakao olahan/manufaktur, pada tahun 2022 sebesar 94,96% atau senilai USD 1,19 miliar setara 17,76 triliun. Kakao manufaktur yang diekspor yaitu berupa mentega, lemak dan minyak kakao (HS 1804) sebesar 50,44%, berupa bubuk kakao tanpa gula atau bahan pemanis lainnya (1805) sebesar 23,86%, pasta kakao (HS 1803) sebesar 14,51%, dan wujud lainnya dalam proporsi yang lebih kecil. Hal ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat terbesar ke-2 sebagai negara eksportir mentega, lemak dan minyak kakao di dunia setelah Belanda dengan kontribusi tahun 2022 sebesar 12,55% terhadap total ekspor dunia sebesar USD 5,07 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa di pasar global Indonesia telah mengambil peran dalam perdagangan kakao dalam wujud manufaktur sehingga terdapat nilai tambah, disamping juga melakukan ekspor dalam wujud primer.